Salju

Jumat, 25 Mei 2012

Bagaimana Hijab Di Dunia Internasional?


Didunia barat sana, perkembangan busana muslim mulai berkembang dengan baik. Para desainer menggabungkan gaya fashion barat dengan aturan berpakaian muslim. Dan situs terbesar di Inggris, BBC memuatnya dalam laporan utama mereka.

Fashion adalah bentuk ekspresi diri. Bagi seorang pecinta mode muslim, pasti akan bereksperimen dengan hijab atau jilbab yang membuat penampilan semakin menarik.

Semakin banyak perempuan muslim yang berhasil menggabungkan keduanya. Mereka mendapat inspirasi dari lingkungan sekitar, catwalk, dan majalah fashion. BBC mengistilahkannya sebagai sentuhan jilbab yang friendly, penampilan baru Muslimah yang syari namun tak "aneh". Di Inggris, mereka dikenal sebagai “Hijabistas”.

Jana Kossiabati, editor dari blog Hijab Style, yang mendapatkan sebanyak 2.300 kunjungan per hari menyatakan kaum muda Muslim semakin mencari fashion yang tidak membedakan mereka dari seluruh masyarakat."

Menurut Jana, kini banyak wanita Muslim yang sadar mode. "Generasi kita menjadi lebih sadar akan identitas mereka ketika sedang didorong masuk ke dalam pusat perhatian setelah Tragedi 11 September. Kami dipaksa untuk berurusan dengan orang-orang mempertanyakan iman kita, identitas kita dan cara pandang kita," ujarnya.

Hal ini mungkin telah mendorong beberapa wanita memilih untuk memakai jilbab tetapi di sisi lain, mereka juga ingin tetap diterima masyarakat.

Begitu juga dengan Hana Tajima Simpson yang menjadi ikon mode Inggris. Mualaf yang bersyahadat sejak lima tahun lalu ini awalnya mengaku sangat sulit untuk menemukan gaya sendiri, namun tetap mengikuti aturan agama.

"Saya kehilangan banyak kepribadian ketika pertama kali mengenakan jilbab, sampai akhirnya Saya menemukan gaya sendiri. Butuh banyak trial and error untuk menemukan gaya sendiri yang nyaman bagi saya." ujar wanita 25 tahun ini.

Seiring dengan berjalannya waktu, dan diluar dugaanya ternyata banyak yang terkesan dengan gaya berpakaian Hana. Sampai akhirnya ia kemudian membuat butik dengan merek sendiri, Maysaa. Pelanggannya kebanyakan adalah kaum muda Muslimah Inggris.

Menurut Hana, fobia Islam memang masih kental di Barat. Namun sikap itu muncul karena mereka tak mengenal kita, dan dengan busana bisa menjembatani. "Buktinya, orang-orang di sekitar Saya bisa menerima Saya dengan pakaian yang Saya kenakan,"pungkasnya.
Kalau didunia barat saja Hijab terus dikembangkan dan dipertahankan, maka sudah menjadi kewajiban bagi kita di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, untuk tetap istiqomah dengan Jilbab yang sudah dikenakan.
Dan mari wujudkan cita-cita untuk menjadikan Indonesia sebagai Kiblat tren mode busana muslim dunia.

Source: republika.co.id, BBC
Artikel Terkait di Bawah posting

Tidak ada komentar:

Posting Komentar