Salju

Jumat, 25 Mei 2012

Bercanda Ala Rasulullah


islampos.com– TERTAWA merupakan bagian dari kehidupan manusia. Karena setelah rasa sedih maka rasa bahagia akan datang secara bergantian, dan biasanya rasa itu ditampilkan dengan tawa.

Islam, agama fitrah, tidak mencegah orang tertawa. Nabi saw. juga sesekali tertawa dan bercanda dengan para sahabatnya, tetapi Rasulullah tidak membiasakan diri untuk melakukannya sepanjang waktu.

Nah, kita sebagai umat Islam tentunya memiliki aturan tersendiri saat tertawa, bercanda atau menceritakan sebuah lelucon.

1. Lelucon seharusnya tidak menyimpang dari masalah iman. Tidak meremehkan, melukai, atau mengejek orang lain. Ada beberapa ayat dalam Al Qur’an yang menerangkan tentang hal ini.

2. Kebohongan dan kepalsuan tidak harus digunakan sebagai alat untuk membuat orang tertawa.

Nabi saw. bersabda: “Celakalah orang yang memberikan pidato kepada orang dan berbohong untuk membuat mereka tertawa. Celakalah dia, celakalah dia.” [Sunan Abi Dawud (4990), Sunan al-Tirmidzi (2315), dan Sunan al-Darimi (2702)].

3. Lelucon itu seharusnya tidak menimbulkan rasa takut kepada siapa pun atau berupa intimidasi.

4. Lelucon tidak boleh dilakukan pada acara-acara serius atau pada saat orang menangis. Ada waktu dan tempat yang tepat untuk segalanya.

Hal ini bisa kita pikirkan secara logis, karena saat orang yang tengah menangis butuh tempat untuk bersandar. Dan jika tiba-tiba saja tertawa maka orang yang menangis tentunya akan merasa tersinggung dan dapat menyakiti hatinya.

5. Lelucon diungkapkan dalam batas yang wajar sesuai dengan etika dan akal.

Jika seorang Muslim berfokus pada apa manfaat baginya dalam masalah agama ataupun duniawi, ia akan menemukan sesuatu yang memang ia butuhkan dan tidak terlalu banyak mengonsumsi hiburan yang tidak penting untuk diri dan keluarga. [hf/islampos/berbagaisumber]

Ketika Muslim di Turki Memperjuangkan Jilbab


MESKIPUN populasi Muslim di Turki merupakan kelompok mayoritas di negaranya dan wilayah Turki berada wilayah mayoritas Muslim di dunia, tetap saja kontroversi atas perempuan yang mengenakan jilbab tak kunjung berakhir. Banyak kontradiksi atas budaya, politik, dan sosial-ekonomi yang mendasarinya.

Dikabarkan bahwa wacana publik atas isu pemakaian jilbab mencerminkan suatu perjuangan internal demokratis atas kebebasan individu. Seperti diketahui, mengenai masalah ini, Turki merupakan negara terpolarisasi—dua kelompok yang berkepentingan—atas kontrovesi jilbab antara kelompok muslim dan sekularis.

Muslim berpendapat bahwa mengenakan jilbab adalah hak manusia dan kewajiban agama, dan beberapa sekularis melihat jilbab sebagai politik provokatif, simbol ekstremisme dan tanda “Islamisasi” masyarakat Turki.

Mustafa Kemal Atatürk, pendiri The Founder Of Modern Turkey, melihat jilbab sebagai halangan sekularisasi dan pihaknya di modernisasi Republik Turki. Visi Ataturk belum berhasil sebab kecenderungan agama penduduk Turki, meskipun jilbab telah dilarang di sekolah-sekolah, universitas dan masyarakat sipil. Sebab lebih dari 60% dari perempuan Turki menutupi kepala mereka dengan pilihannya.

Tak hanya itu, para sekularis di Turki juga khawatir terhadap Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa untuk kemudian menjadi gerakan keagamaan Islam yang berakar dan dapat meningkatkan profil publik Islam akan jilbab.

Tindakan AKP misalnya yang didorong melalui RUU mencabut larangan selama puluhan tahun pada perempuan yang mengenakan jilbab di universitas-universitas. Dan hal itu merupakan kekecewaan dari pihak sekuler dan sebaliknya merupakan keberhasilan dan keuntungan bagi kelas menengah yang tumbuh konservatif membentuk basis politik AKP.

Konflik internal atas jilbab di Turki menimbulkan suatu penjajaran menarik terhadap pelarangan jilbab di Eropa. Apa artinya bila negara yang berada diperingkat kedua terbesar mayoritas Muslim di dunia sama seperti negara-negara Eropa lainnya, di mana umat Islam  tidak hanya minoritas tetapi sering terpinggirkan?.

Disebut-sebut bahwa pemakaian jilbab di Turki dilarang dengan alasan keamanan, sebagai bentuk tindakan anti-terorisme, dan masalah terselubung dengan isu-isu imigrasi.

Di Turki, mengenakan jilbab adalah sebuah bentuk perjuangan untuk mendefinisikan identitas. Dimana mengenai hal sosial dan politik dari perjuangan ini yang pada akhirnya akan menentukan masa depan yang sangat berarti bagi Turki. [rn/aslan]

source : islampos.com

Tampil Feminin Dengan Rok Lipit


Tahun 2010 telah berlalu, dan 2011 baru saja memasuki babak awal dengan resolusi yang pastinya akan lebih baik. Lalu bagaimana dengan resolusi Anda dalam berbusana? Di awal tahun 2011 ini rupanya dunia mode akan melahirkan tren baru yang ternyata bukan baru.
Sebuah tren kadang tidak hanya datang dari hal-hal yang baru saja. Tren positif dalam berbusana dapat muncul juga dari gaya yang bisa disebut “jadul”. Setidaknya inilah yang akan mewarnai awal tahun 2011 Anda, dan kami akan membaginya untuk Anda.
Apakah Anda memiliki bentuk badan yang kurang ideal? Jika ya, Anda dapat membuat tubuh Anda tampak lebih langsing, salah satu caranya dengan tren lama yang kembali baru dari kreasi Rok Lipit. Tren busana yang satu ini ternyata bisa membuat wanita terlihat lebih ramping dan anggun.
Rok Lipit berbentuk panel akan membuat Anda tampak lebih tinggi, itu dikarenakan motif garis-garis vertikal yang menjadi ciri khas dari rok tersebut. Selain itu, bagian kaki Anda pun akan terlihat lebih panjang.
Dan jika Anda merasa kurang ideal dengan perut besar, Rok lipit dapat menyamarkan kurang idealnya bentuk badan Anda. Mengenakan rok lipit inverted atau rok lipit yang terbalik akan dapat memberi ruang lebih untuk perut Anda.
Beberapa orang memiliki pinggang yang terlihat tidak ideal, tapi itu bisa disiasati dengan memakai rok lipit bermodel knife. Rok ini memang memiliki ukuran bagian atas yang sempit dan lebar pada bagian bawah.
Atau Anda bisa merampingkan pinggul dengan rok lipit model kick. Rok lipit ini terbalik di kedua samping, dan tampilan rok ini mampu mengalihkan perhatian dari pinggul yang lebar ke bagian kaki.
Apakah Anda siap dengan tren baru yang disebut-sebut akan menjadi tren dunia mode di 2011? tidak ada salahnya mencoba dan tampilah ideal dan anggun dengan rok lipit.

source: berbagai sumber

Bagaimana Hijab Di Dunia Internasional?


Didunia barat sana, perkembangan busana muslim mulai berkembang dengan baik. Para desainer menggabungkan gaya fashion barat dengan aturan berpakaian muslim. Dan situs terbesar di Inggris, BBC memuatnya dalam laporan utama mereka.

Fashion adalah bentuk ekspresi diri. Bagi seorang pecinta mode muslim, pasti akan bereksperimen dengan hijab atau jilbab yang membuat penampilan semakin menarik.

Semakin banyak perempuan muslim yang berhasil menggabungkan keduanya. Mereka mendapat inspirasi dari lingkungan sekitar, catwalk, dan majalah fashion. BBC mengistilahkannya sebagai sentuhan jilbab yang friendly, penampilan baru Muslimah yang syari namun tak "aneh". Di Inggris, mereka dikenal sebagai “Hijabistas”.

Jana Kossiabati, editor dari blog Hijab Style, yang mendapatkan sebanyak 2.300 kunjungan per hari menyatakan kaum muda Muslim semakin mencari fashion yang tidak membedakan mereka dari seluruh masyarakat."

Menurut Jana, kini banyak wanita Muslim yang sadar mode. "Generasi kita menjadi lebih sadar akan identitas mereka ketika sedang didorong masuk ke dalam pusat perhatian setelah Tragedi 11 September. Kami dipaksa untuk berurusan dengan orang-orang mempertanyakan iman kita, identitas kita dan cara pandang kita," ujarnya.

Hal ini mungkin telah mendorong beberapa wanita memilih untuk memakai jilbab tetapi di sisi lain, mereka juga ingin tetap diterima masyarakat.

Begitu juga dengan Hana Tajima Simpson yang menjadi ikon mode Inggris. Mualaf yang bersyahadat sejak lima tahun lalu ini awalnya mengaku sangat sulit untuk menemukan gaya sendiri, namun tetap mengikuti aturan agama.

"Saya kehilangan banyak kepribadian ketika pertama kali mengenakan jilbab, sampai akhirnya Saya menemukan gaya sendiri. Butuh banyak trial and error untuk menemukan gaya sendiri yang nyaman bagi saya." ujar wanita 25 tahun ini.

Seiring dengan berjalannya waktu, dan diluar dugaanya ternyata banyak yang terkesan dengan gaya berpakaian Hana. Sampai akhirnya ia kemudian membuat butik dengan merek sendiri, Maysaa. Pelanggannya kebanyakan adalah kaum muda Muslimah Inggris.

Menurut Hana, fobia Islam memang masih kental di Barat. Namun sikap itu muncul karena mereka tak mengenal kita, dan dengan busana bisa menjembatani. "Buktinya, orang-orang di sekitar Saya bisa menerima Saya dengan pakaian yang Saya kenakan,"pungkasnya.
Kalau didunia barat saja Hijab terus dikembangkan dan dipertahankan, maka sudah menjadi kewajiban bagi kita di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, untuk tetap istiqomah dengan Jilbab yang sudah dikenakan.
Dan mari wujudkan cita-cita untuk menjadikan Indonesia sebagai Kiblat tren mode busana muslim dunia.

Source: republika.co.id, BBC

Cerah, Terang Dan Colorblock



Apa saja tren fashion umum yang sedang terjadi, salah satunya adalah tren tabrak warna yang terus diadaptasi. Kini mulai menular ke celana berwarna terang untuk menyatakan bahwa Anda bagian dari perkembangan fesyen dunia.
Brand-brand eksklusif seperti Jil Sander, Gucci, Juicy Couture, Moschino dan DKNY menampilkan koleksi celana berwarna terang dalam deretan koleksi terbaru mereka. Contohnya Raf Simons, desainer Jil Sander, menawarkan celana model pipa longgar dan lfare dengan warna-warna mencolok seperti merah neon, pink dan oranye.
Seperti dikutip dari wolipop.com, Gucci dan DKNY lebih memilih palet warna yang lebih lembut. Tren tabrak warna cerah atau colorblock ini juga sudah menjangkiti para selebritas Hollywood. Seperti Rihanna, diva pop yang sedang naik daun, beberapa waktu lalu tertangkap kamera mengenakan celana high waist oranye berpadu atasan crop ungu.
Lain lagi dengan bintang film Demi Moore yang tak mau kalah memadukan busana monokromnya dengan celana merah.
Tertarik ingin mengikuti tren ini? Anda perlu berhati-hati. Mengenakan tren busana tabrak warna ini bukanlah perkara mudah. Komposisi warna yang tidak tepat atau perpaduan aksesori yang salah, bisa membuat tampilan jadi terlalu ramai dan berlebihan.

Source: wolipop.com